Pesan Terindah

1720 Kata

“Hai,” sapa Ibra. Arletta terkejut saat keluar dari lift ada Ibra yang sepertinya sedang menunggunya. “Kau menungguku?” tanya Arletta. Ibra tertawa dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Lebih kurang seperti itu,” jawab Ibra jujur. “Udah berapa lama? Apa ada yang penting? Kenapa tak langsung ke tempatku saja?” tanya Arletta beruntun, sebenarnya Arletta tak ingin bertemu dengan Ibra. Hanya saja Arletta tak bisa menunjukkan rasa tak sukanya itu. “Mungkin udah satu jam lebih, aku tak mau kau tak nyaman jika aku datang ke tempatmu. Jadi aku menunggumu di sini,” jawab Ibra membuat Arletta terkejut. “Ada apa? Kenapa ingin bertemu denganku?” tanya Arletta lagi membuat Ibra kembali menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sudah dua kali Arletta melihat Ibra seperti itu membuat Arletta paham bahw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN