"Bunga disiram takkan layu. Selalu berbunga tiada jemu. Jangan takut kehilanganku. Karena aku, takkan pergi darimu." ---- "Pakai topi, pakai gelang. Selamat pagi menjelang Sayang ... " Chava langsung menatap tajam bercampur keheranan ketika membuka mata mendapati Ashraf berkata yang tidak biasa. Waras kah pria itu pagi ini? Kenapa tiba-tiba malah bersikap seperti Rayhan. Ah, tidak! Tanpa sadar Chava menggelengkan kepala berkali-kali. Ashraf memang bukan tipe pria yang romantis. Tapi, ia juga tidak menyukai pria yang terlalu 'retjeh' macam Rayhan. Bisa rusak image suaminya kalau ketularan penyakit si bungsu dari keluarga Elhaq itu. "Kamu apa-apaan, sih?" tanya Chava seraya meraih gelas s**u yang Ashraf sodorkan padanya. "Apa-apaan gimana?" Chava meneguk terlebih dulu s**u di dalam