Part 31

1467 Kata

"Udah bangun?" Raga mengerang. Saat dia membuka mata, sepupunya sudah bertampang masam di sebelahnya. Kepala Raga agak pusing. Beberapa saat kemudian baru tersadar kalau dia tidak di rumah. Tangan kirinya sudah tersambung infus. Juga bau disinfektan yang samar-samar. Oh, rumah sakit. Raga tahu kalau dia cepat atau lambat akan tumbang juga. Sebentar lagi dia mungkin akan dihajar oleh Romero. "Jam berapa ini?" tanya Raga pelan. "Jam delapan." Romero sama sekali tak melunturkan tatapan kesalnya. Kedua tangannya bersedekap. "Reksi?" "Sekolah, dianter Renren." Kepala Raga melongok ke sana kemari, mencari satu orang lagi yang tidak terlihat. "Kalau lo nyariin tunangan lo, dia lagi sarapan di kantin," kata Romero galak. "Dia nggak tidur semaleman untuk jagain bayi kolot yang pingsan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN