Raga duduk diam di kursi memperhatikan.
Saat ini keduanya ada di toko penjahit yang menawarkan custom pakaian sesuai selera. Salma sedang berputar dan diukur dengan tali meteran. Sepanjang kegiatan itu, dia mengoceh tentang design baju yang diinginkannya. Raga mengingat kata rumbai, manik dan semacamnya, dia tak bisa mengingat dan tak peduli.
Mood Salma memang berubah drastis; awalnya Raga kira dia akan terus menangis seperti bayi di pelukannya dan tidak akan mau berbicara padanya. Namun, Salma tetaplah Salma yang Raga kenal sejak kecil; cewek periang yang gampang lupa dengan kesedihan dalam jangka waktu singkat. Raga iri padanya kadang-kadang, dia seperti tak punya beban hidup di bahu.
Tapi, apakah kenyataannya begitu? Bagaimana kalau sebenarnya Salma cuma pintar menyembunyikan semuan
