Anton sudah memutar handle pintu sebuah kamar hotel tempat diselenggarakannya pesta anniversary grup Pandawa. Kartu yang berfungsi sebagai kunci kamar ia taruh di tempatnya yang juga berfungsi sebagai saklar lampu.
Antara sadar dan tidak lelaki tua itu berjalan terus memasuki area dalam kamar. Bahagianya Anton ketika melihat sesosok tubuh wanita terbaring di atas ranjang besar dengan sprei putih terhampar. Penampilan dengan gaun sedikit tersingkap membuat gejolak hasratnya semakin meninggi.
Seringai muncul di wajahnya saat bayangan di pelupuk matanya mengatakan bahwa rencananya akan berhasil. Mangsa sudah berada dalam genggaman, begitu pikirnya. Sedikit sentuhan yang akan ia lakukan pada tubuh wanita itu maka saat itu juga sang wanita akan meminta lebih dan bertekuk lutut.
"Aku datan
