Tidak Mau Punya Adik

1032 Kata

POV Vanya Aku terbaring lelah di bathtub, air hangat yang sudah mulai mendingin masih mengelilingi tubuh. Butiran busa yang tadi melimpah kini menipis, membiarkan kulitnya yang memerah terkena udara. Aku merasa puas dan bahagia, bercampur dengan rasa letih yang manis setelah pergulatan panas dengan Zein. Suamiku benar-benar membuatku kewalahan malam ini, tapi aku tidak bisa menyangkal kebahagiaan yang aku rasakan. Zein keluar lebih dulu dari kamar mandi, dan aku menyusul kemudian. Aku bangkit dari bathtub, mengeringkan tubuhku dengan handuk lembut yang disediakan oleh hotel. Saat aku melangkah keluar dari kamar mandi, aroma bunga segera memenuhi hidungku. Di sana, di atas tempat tidur, terletak sebuah buket bunga mawar merah yang besar dan indah, disertai dengan kartu kecil. “Mas.” Zein

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN