Simalakama

1430 Kata

“Mas, selesaikan kerjaan di hari Sabtu dan Minggu, Senin Mas menyusul kalian,” tekan Zein lagi. “Sekalian saja, Mas. Kita barengan,” rayuku, tapi Zein menolak. Dia ingin melihat Edo bahagia bertemu dengan omanya secepat mungkin. “Sabtu dan Minggu Mama free jadi bisa memanfaatkan waktu bersama kalian, Senin dan Selasa ada kegiatan. Rabu sampai Jumat kita berencana ke Malang bersama, dan Sabtu sama-sama akan berpisah ke tujuan masing-masing. Kita kembali ke Bandung, dan Mama ke Jepang,” Zein menjelaskan rencananya. “Menunggu dua hari saja tidak bisa?” tanyanya seraya menarik daguku dan mengecup bibirku singkat. “Halo… siapa coba yang enggan pisah dengan Vanya sampai menyusul ke Batam,” sindirku padanya dan dia terkekeh geli. Aku memekik saat Zein memeluk dan menggelitiki tubuhku. Tidak a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN