Perlakuan Konyol Bima

1282 Kata

Aku berdiri di dalam antrian, menunggu giliran untuk memesan wafel kesukaan Zee. Dia bilang ingin mencoba wafel baru yang populer di tempat ini, jadi aku rela menunggu meski antriannya panjang. Namun, sayang menu yang Zee inginkan sudah habis saking ramainya peminat. Aku menghubungi Zee dan dia mengatakan aku menyusulku masuk ke dalam toko. Saat aku menunggu, aku sesekali melirik ke arah pintu, mencari-cari Zee yang tak kunjung tiba. Antrian bergerak perlahan, dan aku memutuskan untuk keluar dari antrian sejenak—mendekat ke dinding kaca melihat ke luar toko. Saat itulah, mataku menangkap sesuatu yang membuat darahku mendidih. Di dekat mobil, aku melihat Zee terkulai di jalan, sementara di sebelahnya ada dua pria yang tengah terlibat dalam perkelahian. Salah satu pria itu adalah Rendi,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN