Mudah Terpancing

1145 Kata

Aku menatap Ibu yang sedang asyik bersama Edo duduk di ruang tamu villa. Rasanya tidak sabar ingin segera memberi tahu ide Zein. Udara sore yang sejuk membawa aroma bunga dari kebun kecil di luar rumah. Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan penting ini. "Ibu," panggilku dengan lembut. Melihatku mendekat, Zein datang mengambil Edo, seolah memberi ruang untukku bicara dengan Ibu. “Kalian pulang kapan?” tanya Ibu. Ibu dan Mama pulang bersama, Mama akan menginap di rumah Ibu. Beliau datang sendiri karena Papa tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di Jepang. “Sore ini, Bu. Kita barengan, tapi kami tidak mampir ke rumah ya, Bu,” izinku pada beliau. Ibu mengangguk paham. Beberapa sepupu Zein sudah berpamitan pulang sejak siang tadi. "Bu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN