Dulu Akbar lah yang memegang kendali di rumah ini. Bicara paling keras dan dominan, tidak mau dibantah. Tapi meski begitu, ke istrinya dia masih menghargai kedudukannya sebagai nyonya. Memberi kebebasan menikmati seluruh hartanya dan tidak pernah mengekang. Arum leluasa melakukan apapun maunya dan bergaul dengan siapapun. Mungkin itu sebagai penebus dari rasa bersalah Akbar, karena kelakuannya di luar yang biasa main perempuan.
Beda dengan Salma yang baru diberi akses menikmati harta, setelah berdirinya yayasan sosial mereka. Alasannya jelas, Akbar tidak ingin anak istrinya terlibat dalam kasus pencucian uang itu. Lagi pula biarpun masuk ke rekening Salma, uangnya dipakai untuk keperluan Dipta. Menurut Akbar itu adil. Anak istri sahnya dapat bagian dari perusahaan, sedangkan Salma dan Dip
