Sumpah! Leora mulai menyesal menerima permintaan Deva untuk jadi asisten pribadinya. Di kantor bukan untuk kerja, tapi dikerjai oleh boss sengkleknya ini. Nggak lagi dia panggil pak atau boss. Ogah gara-gara panggilan pak, malah membuat Deva tersulut imajinasi nyelenehnya itu. Malunya tidak karuan saat melihat dua sekretaris Deva diam-diam mengulum senyum. Tadinya dia tidak ngeh, sampai kemudian saat ke toilet dia mendapati cupang di lehernya. Tapi, bagaimana dia mau jaga jarak sedang tugasnya jadi pengganti tangan Deva. Bayangkan seharian mereka terus menempel dekat, duduk pun bersebelahan. Saat dia serius kerja sambil mendengar instruksi, tangan Deva kelayapan sampai mana-mana. Saking gregetnya entah sudah berapa kali Deva kena gebuk dan jambakannya. Bukannya kapok, malah cengengesan.