"Kita liat nanti dell," Dafa semakin memaksakan kehendaknya setelah apa yang terjadi dikehidupannya,setelah dirinya mengetahui isi hati Adell,ia menjadi terobsesi dengan Adell,bukan lagi sekedar penyesalan. _ "Haah," Adell menarik nafasnya panjang dan membuangnya kembali. "Kamu kenapa ?" "Astagfirullah !!" Kaget Adell mendengar suara Erland yang telah berada disampingnya. "Segitu kagetnya kamu Dell, ngelamunin apa ? Sampai saya masuk kamu ga sadar," "Maaf mas,aku cuma capek aja," Bohong Adell. "Mas sudah beres meeting?" Lanjut Adell. "Sudah Dell,dan hasilnya mereka mau kerja sama dengan perusahaan kita," Jelasnya. "Alhamdulillah,aku ikut seneng,oia mas udah makan?" Tanya Adell. "Belum sempat dell,ini juga saya lapar,". "Ya udah cari makan aja yuk?" Ajak Adell. "Ga ah,saya ga m