David membuka mata perlahan, samar ia mendengar suara isakan.
Ardilla.
"Dilla," panggilnya pelan, tangannya terangkat, lalu mengusap rambut Dilla.
Dilla yang kepalanya tertelungkup di tepi tempat tidur, langsung mengangkat kepalanya.
"Mister ... Mister ... huuuhuuu ... aku takut sekali, Mister. Aku takut kamu tinggalkan, huuhuu …."
"Sayang, aku sudah berjanji, akan membantumu membesarkan anak-anak kita," jawab Dave lirih.
"Kamu sudah sadar, Dave? Alhamdulillah, ya Allah." Arini, dan Abi mendekat.
"Terima kasih, Ayah, Bunda, aku sudah merasa cukup baik," sahut David.
"Polisi berjaga di depan pintu kamarmu, Dave"
"Polisi?" tanya David heran.
"Ya, Dave, kamu tidak sadarkan diri selama tiga hari, karena banyak kehilangan darah. Di hari pertama, kamu masih di rumah sakit tempatmu dira
