32. PENOLAKAN YANG MENYAKITKAN

1787 Kata

“Papa makin jarang lihat kamu pulang. Apa sesibuk itu ngurus Fantaisie?” Suara berat namun tenang terdengar dari sosok Ciptadi. Pria itu sangat jarang mengutarakan protes kepada anak atau istrinya. Namun kali ini, kalimat yang terlontar dari mulutnya mengandung arti yang begitu dalam, hingga membuat istri dan anak-anaknya mendadak hening. Suara sendok dan garpu perlahan menghilang dan suasana di meja makan menjadi tegang. “Papa bebasin kamu buat memilih jalan hidup dan Cuma sesekali ikut mengawasi perusahaan. Apalagi ikut ngurus yayasan juga kamu ogah. Tapi jangan sampai lupa diri kalau kamu masih punya orang tua dan adik-adik,” lanjut Ciptadi. Gyan berdeham pelan sambil meletakkan sendok dan garpu yang dipakai untuk menikmati sarapan nasi campur. “Maaf Pa, bukan maksud mengabaikan tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN