Gyan sedang dalam perjalanan pulang dari kantor ayahnya. Walaupun tidak ikut mengurus bisnis properti keluarganya, tapi ia rutin berkunjung karena punya saham di sana. Sepanjang perjalanan menuju Fantaisie, Gyan terus saja menatap kartu nama milik Rhae yang disimpan di mobil. Tentu saja nomornya sudah ada di ponselnya begitu Rhae memberikan kartu nama tersebut. Hanya saja, setiap melihat membuatnya terus mengingat sosok wanita itu. Satu minggu sudah berlalu sejak pertemuan terakhir. Dan ada rasa rindu yang bersarang namun Gyan bingung harus bagaimana dengan perasaan ini. “Kalau aku telpon Rhae, lalu alasannya apa? Nanya soal Nio atau jujur saja?” gumamnya bingung. Perubahan sikap Rhae terakhir kali membuat pria itu seperti menandapatkan semangat baru. Meskipun selama ini mendapatakan per