Dua Puluh (First)

1891 Kata

Rian mengantar Ara kembali lagi ke asrama setelah satu hari absen karena kelelahan, jadi dia meminta kepada Dinda agar mengerti dengan alasan Ara hanya satu hari, beruntungnya pihak sekolah juga memberikan izin dengan untuk Ara dengan alasan yang tentu juga harus jelas. Bisa dibilang jika sekolah Ara memang cukup ketat, jadi Rian memilih untuk mengantar anak gadis itu sendiri. “Kakak jagain kak Dinda!” pesan Ara sebelum masuk. Rian berdiri lalu mengusap kepala calon adik iparnya. “Selamat bertemu di pesta bocah,” kata Rian meledek Ara. Ara menggeleng, “Aku bukan bocah, tapi calon istri kakak itu yang bocah. Awas jangan diapa-apain! Aku yang hajar kakak, aku anak taekwondo, aku bisa patah tulang kakak,” ancam Ara. Rian malah tertawa karena seperti perjanjiannya dengan Dinda bahwa dia ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN