Tuan Muda dan Upik Abu - 90

1904 Kata

Jang Mi dan Rahma sedang menikmati makan siang mereka di kantin sekolah. Jang Mi memilih menu pecel ayam, sementara Rahma memesan menu nasi goreng dengan campuran sosis dan juga telur. Bulir-bulir keringat terlihat mencuat di kening Jang Mi karena sambal pecel ayam yang cukup pedas. Ia juga sibuk merapikan rambutnya ke belakang telinga agar tidak mengganggu suapan yang sedang enak-enaknya. “Pedesnya nampol, tapi nagih banget sumpah!” ucapnya dengan bibir yang sudah membengkak. Hening. Rahma tidak merespon. Jang Mi pun mengernyit saat menyadari bahwa temannya itu sedang tertegun dengan tatapan kosong. Rahma tidak menyuap makanannya ke mulut dan hanya memainkan sendok itu di jemarinya. “Rahma …,” panggil Jang Mi pelan. Rahma benar-benar larut dalam lamunannya. Jang Mi membuang napas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN