Ana mondar mandir dan tak henti membolak-balik badan nya penuh kekhawatiran. "Bagaimana dok, kenapa dari tadi dia tidak bangun?" Tanya Ana panik melihat Daniel masih saja terbaring lemas diranjang rumah sakit. "Sudah saya berikan vitamin untuk mengangguk makan nya dan obat istirahat, jadi tidak perlu khawatir. Untung nya nona Ana langsung membawanya kemari kalau tidak mungkin dia tidak bisa diselamatkan akibat demam nya yang sangat tinggi." Ujar sang dokter. Ana mengigit jari nya, menunjukan kekhawatiran yang mendalam. Ini salah nya, seharusnya nya ia tak sekejam itu memperlakukan Daniel. Padahal disini Tuhan sedang membalas semua perlakuan jahat Daniel padanya. Pria itu bahkan hampir mati, dan bodoh nya akan terbang dengan pesawat padahal keadaan nya seperti ini. "Apa dia gila?" Gum