BAB 4

766 Kata
Elmira mendengar suara pintu terbuka dan ia segera keluar kamar dan melihat Finn tengah melepas sepatu nya. Elmira mendekat perlahan dan Finn melirik Elmira. "Apa?" Tanya Finn. Elmira tersenyum karena Finn mengijinkannya bicara.   "Orang tua mu, tadi datang." Finn terdiam sejenak. Lalu bangun dan membawa sepatunya ke rak sepatu dengan rapih. Elmira melihat punggung Finn hingga Finn berbalik dan menatap Elmira. "Mereka bilang apa?" Tanya Finn. Sepertinya hati Finn sedang baik. Ia bahkan tidak menggunakan nada tinggi.   "Bertanya kamu ke mana. Lalu... Itu...." "Apa?" "Ibumu, menyuruhku... Untuk...untuk...."Elmira kehabisan kata-kata ia bingung bagaimana menyampaikan maksud tujuan mertuanya. Finn membuka kancing kemejanya dan membiarkan otot tubuhnya terlihat dengan jelas.   "Cucu?" Elmira tersentak dan langsung menatap Finn. Jangan bilang Finn sudah tahu. Elmira mengangguk dengan ragu. Finn menarik lengan Elmira dan membawanya ke kamar. Elmira melotot tak percaya. Ia tak mau jika ini karena terpaksa. Lagi pula Elmira belum siap sampai sejauh itu.   Tubuh Elmira di dorong hingga jatuh ke ranjang. Finn sudah membuka kemejanya. Elmira melotot dan hendak kabur namun langsung di tahan oleh Finn. "Mau ke mana?" Desis Finn. "Aku, aku belum siap. Maafkan aku." Elmira mengatakan itu dengan mata tertutup. Finn menggigit bibir dalamnya dan mencampakkan Elmira.   "Siapa juga yang nafsu sama wanita jelek dan bau seperti mu!" Finn meraih handuknya dan keluar dari kamar. Elmira merasa lega luar biasa. Setidaknya ia bisa melewati hari ini. Semoga saja Finn tidak akan pernah memaksa Elmira untuk melakukan itu.       Finn mandi dengan asal. Ia hanya menghilangkan bau badan wanita sialan itu. Benci sekali Finn setiap melihat wajahnya. Rasanya muak dan jijik. Ia tak pernah menyangka akan menikah dengan wanita rendahan seperti itu. Wanita dari kalangan bawah dan bahkan mereka menikah karena hutang orang tua wanita itu. Memalukan!   Punya anak dari w************n itu? Mimpi saja ibu!   Finn menutup tubuhnya dengan handuk dan keluar kamar mandi. Iangsung masuk ke dalam kamarnya dan melihat kamarnya telah kosong. Bagus anak itu tau diri juga.   Finn memakai pakaian casualnya dan merebahkan diri di ranjang. Ia lelah seharian ini. Ia meraih ponsel di nakas dan mulai fokus pada ponselnya.   Namun telepon masuk membuat Finn kehilangan moodnya. Finn menghela nafas dan mengangkatnya. "Ya, ibu?" "Dengar, ibu tau kamu tidak menyukai istrimu. Tapi, ibu harap kamu mengabulkan satu permintaan ibu. Itu saja. Setelahnya kau bebas melakukan apa pun sesukamu. Termasuk menceraikan Elmira." Finn menggigit bibir dalamnya dan berfikir.   Mungkin itu cara terbaik untuk bebas dari kungkungan orang tuanya. Bikin anak? Baiklah itu mudah dan enak. Masalah jadi, lihat saja nanti.   "Ibu janji, tidak akan mengusikku lagi setelah ini?" "Ya, ibu janji setelah istrimu melahirkan, ibu tidak akan mencampuri urusanmu lagi." "Oke, sepakat, Ibu." Finn tersenyum samar setelah mematikan ponselnya.       Elmira tidur lebih cepat dari biasanya karena rasa lelah dan tertekan membuatnya tertidur dengan cepatnya. Elmira tidur miring dengan kaki dan tangan kanannya memeluk guling. Hingga piyama tidurnya tersingkap hingga memperlihatkan paha mulusnya.   Finn membuka pintu kamar Elmira perlahan. Ia sedikit terkejut melihat tubuh Elmira yang putih bersih dan montok itu. Paha mulusnya seakan menggoda kejantanannya. Finn tidak kira juniornya akan terusik hanya dengan melihat Elmira tidur. Hebat sekali.   Finn duduk di samping Elmira. Ia perhatikan wajah gadis yang telah resmi ia peristri. Mungkin sebentar lagi Elmira tidak bisa disebut gadis. Karena kegadisannya akan ia renggut malam ini. Lebih cepat lebih baik kan? Toh kan ini pemerkosaan, ini hal wajar yang di lakukan oleh sepasang suami dan istri. Harusnya begitu kan?   Finn mengusap wajah Elmira yang lembut. Finn mendadak tersenyum samar dan ia sendiri sampai tersentak karena menyadari bahwa dirinya bersikap lunak pada Elmira. Ia tidak mau sampai Elmira tahu tentang ini. Bisa-bisa Elmira melunjak nanti.   Finn langsung menekan tubuh Elmira hingga Elmira terbaring telentang. Elmira otomatis terbangun karena terkejut. Ia melotot saat melihat Finn tengah menindihnya.   "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Elmira gemetar. "Hanya menjalankan amanah orang tua." Elmira langsung melotot ketakutan. Ia tahu apa yang di maksudkan oleh Finn. Haruskah malam ini? Haruskah dengan cara ini? Elmira menangis ketakutan di bawah tubuh Finn.   "Jangan cengeng. Aku bahkan belum menyentuhmu." Elmira menggeleng. "Tolong, jangan lakukan ini. Aku belum siap, aku mohon...." Finn kesal dengan Elmira. Ia pikir Finn mau melakukan hal ini dengan gadis rendahan?   "Heh! Dengar ya, jangan sok suci dan sok polos kamu. Kamu fikir saya mau melakukan ini atas dasar kehendak saya? Jangan mimpi. Kamu memang istri, tapi hanya sekedar status, jangan pernah berharap lebih!!"   Finn bangun dari tubuh Elmira. "Saya beri waktu dua hari untuk kamu siap saya masuki. Kalau tidak, terpaksa saya gunakan cara kasar!" Finn lantas pergi dari kamar Elmira setelah membanting pintu.   Elmira langsung menyelimuti tubuhnya. Ia ketakutan. Walau ia tahu ini adalah kewajiban. Ayah, ibu. Elmira takut....  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN