Elmira merenung di dalam kamarnya. Ia telah merasakan apa itu kebahagiaan. Ia dicintai suaminya, di puja dan dilayani dengan baik. Ia mendapatkan apa yang ia impikan selama ini. Namun, hari ini. Elmira harus melepas semuanya. Ia mulai merasakan nyeri di perutnya. Rasa mulas yang terus menyerangnya. Elmira menangis bukan karena rasa sakitnya. Melainkan, ia tersadar bahwa waktunya telah habis. Empat bulan waktu yang ia minta telah habis. Ia akan segera melahirkan dan pergi dari kehidupan sang suami. Melepas sang anak dan meninggalkan mereka berdua. Hari ini bukan jadwal Finn. Ia sedang bersama Kayla istri keduanya. Elmira hanya mampu menangisi ini semua. Apakah ia bodoh? Tapi, Elmira juga merasakan kebahagiaan itu. Pantaskah ia berkhianat? Tidak! Elmira akan menepati janji