“Kinanti, bagaimana? Apakah.., sudah ada kabar dari Kak Reino-mu? Dan juga, Bapak ke mana, Kinanti? Bapak.., belum pulang? Bapak.., nggak bilang apa-apa sama kamu? Nggak bilang mau kemana? Terus.., Dewinta sudah makan belum? Kamu ajak dia ngobrol, Kinanti. Dia.., dia itu.., jadi pemurung sekarang. Semua.., semuanya itu.., gara-gara Ibu. Tolong Ibu, ya?” kata Bu Sabrina terbata-bata. Kinanti menghampiri Ibunya dan membisiki sang Ibu. “Sudah, sudah! Cukup Bu! Ibu jaga kesehatan Ibu saja. Nggak usah mikir yang lain-lain dulu. Apalagi hari ini, sesuai jadwal, Ibu harus memenuhi panggilan dari pihak kepolisian, kan?” elak Kinanti prihatin.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


