CHAPTER LIMA PULUH EMPAT : Rahasia Masa Lalu (3)

1873 Kata

                Untunglah, ketakutannya tidak terbukti.                 Taufan seperti menyadari kesalahannya.                 “Terima kasih sudah diingatkan, Bu Sabrina. Maaf, saya lepas kendali, tadi itu. Soalnya, saya sudah capek menghadapi Laksmi. Adik saya ini, terus-terusan mempermalukan saya. Teman-temannya bilang, dia sering jalan dengan om-om. Kalau dibilangin malah bandel, ngebantah saya terus,” jelas Taufan dengan nada datar, seakan-akan kemarahannya telah sepenuhnya mereda.                 Wajah Laksmi langsung menegang.                 “Bohong Bu, bohong! Itu sangat mengada-ada. Saya nggak pernah jalan dengan om-om manapun. Tadi itu, kami sama sekali bukan sedang meributkan hal itu! Itu hanya alasan Kak Taufan saja!” secepat kilat Laksmi menyangkal. Usai berkata demikian,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN