Because a Mother Doesn’t always Give Birth

3747 Kata

Author’s POV Suasana kelas 11 MIPA D lumayan gaduh seperti biasanya. Guru Bahasa Indonesia belum datang. Murid-murid terlihat asik berbincang. Erlan mendekati Kaisha yang sedang iseng menggambar. Erlan mengintip sosok cowok anime yang tengah digambar Kaisha. “Kok kayak Raynald.” Celetuk Erlan. “Szzzttt... nanti Raynald denger Lan.” Kaisha melirik Raynald yang tengah berbincang dengan Fadel dan Ghaza. “Gue kok nggak digambar. Pilih kasih lo. Abang sendiri nggak digambar, yang digambar malah orang lain.” Erlan mengerucutkan bibirnya, protes. “Bosen gambar lo Lan. Soalnya muka lo udah kecetak di otak gue, jadi nggak perlu gue gambar.” Kaisha menyeringai. “Dasar ngeles lo.” Erlan mencibir. “Lo kok nggak ngedeketin Ghaza lagi? Mereka kan belum jadian. Nggak akan jadian sih kayaknya, Ghaz

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN