"Aku tidak percaya!" Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat. Meski gemetar, aku tidak akan gentar. Ini bukan apa yang aku inginkan. Aku tidak suka dengan semua hal yang Liam katakan. Bohong! Dia pasti berdusta! Tidak. Ini bukan kenyataan, ini pasti hanya mimpi buruk yang lain. Ini bukan kenyataan! Tidak! Aku tidak akan memercayainya. "Aku bersungguh-sungguh, Mevita. Ini bukan mimpi buruk, melainkan kenyataan pahit yang harus kamu terima." Liam benar-benar tidak peka. Candaannya sama sekali tidak lucu. Aku akan membunuhnya kalau ternyata ini hanyalah prank. Aku pasti akan membunuhnya. "Aku sudah mati, Mevita. Kamu tidak akan bisa membunuhku." Dia tersenyum getir, "Manusia tidak akan mati dua kali." Rasanya menyesakkan. Aku mungkin sudah mati berkali-kali, bukan hanya sekali. Dia bilang, dia

