“Ayo makan dulu, Bu.” Pak Kadir menghela napas pelan. Menatap istrinya dengan tatapan tak kalah putus asa. Dua hari pasca menghilangnya putra mereka, istrinya menjadi pemurung. Lebih banyak melamun dan sering tiba-tiba menangis sendiri hingga membuat Pak Kadir sering kali merasa kewalahan. Pria itu bahkan sampai memutuskan untuk tidak bekerja beberapa hari ke depan karena kondisi Ibu Sarmi yang jauh dari kata baik-baik saja. Dalam kondisi begini, Pak Kadir tentu tidak sampai hati meninggalkan istrinya sendirian di rumah tanpa ada yang menemaninya. Dari kemarin Ibu Sarmi juga begitu keras kepala. Bersikeras tetap menanti putra mereka di beranda rumah meski hari sudah malam. Dan lagi-lagi, yang bisa dilakukan oleh Pak Kadir hanya sabar. Hingga hari ini pencarian Surya masih terus merek