134. Siapa yang Menolong Olly?

2121 Kata

Ada perasaan lega yang amat sangat waktu bayi merah itu sudah tak dia gendong lagi. Olly jadi tak merasa kerepotan, pun tak perlu kupingnya merasa hendak tuli gara-gara mendengar tangisan bayinya yang memekakkan telinga. “Lagipula ASI-ku macet, sama sekali tidak keluar. Kalau bayi itu sama aku terus, bisa-bisa dia tidak selamat. Belum lagi aku tidak punya uang buat periksa kenapa ASI-ku tidak keluar. Aku juga tidak punya uang buat beli s**u formula.” Olly mendesah panjang. “Betapa susah menjadi seorang ibu. Kupikir setelah bayi yang dikandung sudah mbrojol, maka semua selesai. Tapi, rupanya tidak. Masih ada permasalahan lainnya yang menanti." Olly jadi termenung. Betapa sulit menjadi seorang ibu tunggal sepertinya yang tak punya suami dan punya pekerjaan tetap. Bahkan uang tabungannya pu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN