168. Jangan ada lagi Tumbal

2162 Kata

Bak seorang detektif, Novan mengikuti Pono diam-diam. Rupanya Pono sama sekali tak membawa kendaraan. Dia celingkukan ke sana kemari dan memanggil ojek untuk mengantarnya ke suatu tempat. Karena Novan tak bisa mendengar lokasi tujuan Pono, Novan langsung saja mengintil di belakang Pono dengan motornya. Matanya fokus pada ojek yang ditumpangi Pono agar Novan tak kehilangan tujuan Pono. Cukup lama Pono naik ojek, sampai akhirnya ojek pun berhenti di sebuah rumah makan yang lokasinya cukup jauh dari ATM. Sembari memberi jarak, Novan menunggu. Begitu ojek yang ditumpangi Pono pergi dan Pono masuk ke dalam rumah makan itu, Novan buru-buru masuk ke area parkir dan kembali mengintil Pono. “Mau ketemu siapa si Pono?” pikir Novan dalam hati dengan mata awas menatap sekeliling. Begitu dia melihat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN