Nurma mengusap perutnya yang sudah membuncit dengan gerakan pelan. Tatapan wanita itu melayang. Semakin dekat dengan hari diadakannya sunatan massal yang akan dilakukan di balai desa, Nurma semakin tak tenang saja rasanya. Tadi siang saat rumah dalam keadaan sepi, Pono datang berkunjung memfoto kediaman Nurma sekeluarga guna memenuhi persyaratan yang ada. Tak hanya itu saja, Pono bahkan bersedia membantu Nurma mengurus surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. Sementara wanita itu hanya diminta Pono untuk menyiapkan berkas-berkas penting yang harus dilampirkan. Mulai dari fotocopy orang tua, fotocopy kartu keluarga dan mengisi formulir pendaftaran yang sudah pria itu berikan sehari sebelumnya. “Tanda tangan di sini,” ujar Pono seraya menunjuk pojok paling bawah. Bagian terpenting dari