Rupanya Raka pulang dini hari. Ara memang sudah merebahkan dirinya di atas sofa untuk tidur. Namun meski ia berusaha untuk terlelap, Ara tidak kunjung tidur. Ia tidak tahu kenapa hari itu susah sekali tidur. Ara membolak balikkan tubuhnya tidak nyaman. Ah, menyebalkan sekali. Insomnia membuatnya pusing. Cklek Suara pintu yang terbuka membuat Ara pura pura tertidur. Derap langkah kaki memasuki kamar. Ara bertanya tanya, apa dia Raka? Kenapa pulang? Bukankah dia bilang akan tidur di apartement? Bersama Fiona? Parfum Raka masuk ke dalam indera penciuman Ara. Kini Ara menebak nebak pasti Raka berada tidak jauh dari tempatnya saat ini. Ada apa? Ara bertanya tanya dalam hati. Belum selesai bergelut dengan pikirannya sendiri, tubuh Ara sudah melayang. Andai saja Ara tidak pintar menyembunyik