19 - Tanda Merah

1990 Kata

Ara keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega. Bagaimana tidak? Ia sudah menangis selama mandi, tentu tanpa suara agar ia tidak malu nantinya jika berhadapan dengan Raka. Ara pikir Raka sudah terlelap, namun nyatanya perkiraan Ara salah. Raka duduk bersandar di kepala ranjang seraya memegang tab. Raka terlihat sibuk. Tak mau ambil pusing, Ara mengarah pada tas kerjanya, ia mengambil ponsel, kemudian mengisi daya ponselnya. Ara juga mengisi daya power bank- nya agar jika ponselnya mati, ia masih bisa punya pengisi daya cadangan. Ara melakukan itu agar kejadian tadi di meja makan tidak terulang. Ia belajar dari kesalahan. Raka sangat menyebalkan saat membentak dan memarahinya. Ara tidak bisa membela diri, itu kenapa ia memilih untuk menghindari omelan Raka. Setelah mengisi daya ponsel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN