Diah dan Ara kembali untuk naik ke kamar Raka. Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi. Karena Ara yang terlambat pulang, satu rumah tidak bisa tidur lagi. Terlebih Raka yang juga tidak tidur sejak semalam. padahal dua jam lagi ia harus bersiap siap untuk ke kantor. Tok! Tok! Tok! Pintu terketuk. Meski Diah tahu kalau pintu Raka tidak terkunci, namun Diah tidak mau masuk sembarangan. Sopan santun masih ada di rumah itu. "Raka buka pintunya," ucap Diah. Tak lama setelah Diah kembali mengetuk pintu, Raka membukanya. Wajah pria itu tampak kusut. Namun ekspresinya berubah kala melihat Ara yang bersembunyi di balik tubuh Diah seraya menggenggam erat lengan mamanya itu. Saat ini Ara seperti itik yang bersembunyi di balik tubuh induknya, takut, panik, semuanya menjadi satu. Bagaimana tidak?