“Tidak masalah. Itu bukan hal penting,” balasnya singkat dengan nada datar. Suara pria itu terdengar tidak bersahabat. Berbeda dengan suara sebelumnya. Mereka mengira kalau pria yang ternyata salah satu Donatur Utama bagi Laboratorium ini mungkin akan melakukan sesuatu selain menolak usulan mereka. Prof. Calder Dilbert duduk di kursinya semula. Ia tersenyum puas dengan pembelaan Pimpinan Tertinggi mereka yang juga menolak keras. Namun, mereka tahu kalau pria itu tidak bisa asal bicara demi berlaku adil dan berada di tengah, di antara para bawahannya. “Kasus ini masih dibahas, Tuan. Pihak Badan Kesehatan Dunia masih menimbang. Kami pun tidak akan mengambil keputusan secara sembarangan. Karena ini … berkaitan dengan sumpah dan janji, serta penghormatan kami kepada para Ilmuwan yang telah