Zea terus memutar kedua tangannya ke atas, meskipun tubuhnya hendak limbung ke belakang. Sebagian dari mereka refleks terdiam kala melihat Zea hendak terjatuh. Spontan, Hugo berniat melompat ke arah akar tersebut dan hendak menolong Zea. Namun, sayangnya nyali Hugo menciut kala melihat gelembung permukaan lumpur semakin membesar seperti ada suhu panas di dalamnya. Ya, seperti sungai mendidih yang mereka temui waktu lalu. Dia hanya tidak mau menambah beban anggotanya. Jika ia tercebur, maka yang akan ditolong adalah dua orang. “Zea!!” teriak Hugo Sementara dr. Viona tidak tahu harus bereaksi bagaimana sebab ia sangat lemas sekali. Yang ada di pikirannya adalah jantungnya akan berhenti bernapas kalau dia bereaksi berlebihan. Sungguh, tenaganya habis seperti diserap oleh lumpur hitam ters