*** Amazzon Rainforest, South America., Axton merasa bersalah. ‘Mungkinkah ini semua karena kesalahanku?’ batinnya sambil memperhatikan keadaan dan raut wajah khawatir ketiga temannya. “Dok? Ayolah! Lihat aku!” ujar Hugo lalu melompat ke arah daratan. Dia merentangkan kedua tangan ke arah mereka, “Dokter lihat? Aku bisa melompat dengan mudah! Ini sangat mudah sekali, Dok! Jangan takut apapun. Aku ada di sini. Ayo, Dok. Kita harus mencari makanan setelah ini sebelum kita mati kelaparan,” ujarnya sambil mengulurkan tangan tangan seraya hendak menyambut lompatan dr. Viona. Axton menyeringai, mendengar kalimat Hugo. “Baiklah, Dok. Apa kau tidak kasihan terhadap Hugo?? Dia hampir mati kelaparan. Sebaiknya kau segera melompat, Dok.” Axton menyemangati dr. Viona. Sementara Zea terus mengus