Aku bertemu Harry dikantin. Senyumnya langsung timbul saat ia mendapatkanku dan langsung saja mendekat padaku, lalu berakhir duduk didepanku. "Menungguku?" tanyanya. Aku memutar kedua bola mataku. "Tentu saja tidak," balasku. Harry kembali tersenyum. Aku mengeluarkan surat warna biru awan dari kantongku dan menunjukkannya pada Harry yang mana langsung membuat wajahnya berubah warna. "Oh my godness! Kau membacanya?" tanyabya tidak percaya dan malu. Aku tertawa melihat reaksinya. "Aku tidak menyangka seorang Harry masih menulis surat cinta," godaku. Harry menggaruk leher belakangnya yang kutahu tidak gatal melainkan karena malu. "I was silly, right?" malunya. Aku menggeleng dengan cepat. "It's good. Aku merasa hidup setelah membaca surat ini." Mendengar balasanku, Harry terdiam se