Sudah dua tahun semenjak kejadian itu dan aku sudah sepenuhnya bisa menjalani hidup dengan tenang dan normal tanpa memikirkan pria itu lagi.
Aku sudah menjadi mahasiswi disalah satu universitas dan tentunya terkenal. Bahkan aku sudah tidak seperti Mika yang dulu, introvert dan anti sosial.
Aku mempunyai follower ratusan ribu di-insta. Bahkan, aku mempunyai Fans clubku sendiri. Juga, aku mempunyai kekasih yang tampan yang serasi denganku. Benar-benar beruntung, bukan?
Aku berlari memeluk Harry saat ia sedang berjalan dikoridor kampus. Jalannya terhenti, ia berbalik dan mendekap leherku lalu mengapitnya. Aku tertawa dan minta dilepaskan, ia menyanggupi.
"Aku tidak bohong, Harry. Harusnya kau mandi dengan sabun, kau bau sekali!"
"Apa? Aku tidak dengar, ulangi bisa?"
Aku memukul pundak
