Aku menatap Jordan yang kini tengah bermain dengan pianonya. Ia sangat tampan sekali, apalagi jika ia dibalut jas, membayangkan itu membuatku tidak sadar jika pria yang tengah kubayangkan telah menatapku sedari tadi. "Memikirkan sesuatu?" goda Jordan yang pastinya sudah tahu isi pikiranku. "Kau mengetahuinya?!" "Sedikit mengintip," kekehnya dan mengambil tempat di sampingku. "Sial." Jordan menggeleng. "Aku tidak suka kau berkata kasar," tolaknya. Aku mengedikkan bahuku, seolah tidak mendengar dan tidak medulikannya. "Kapan kita akan pulang? Kita sudah tiga hari pergi, bagaimana jika Jared tahu aku berbohong?" Aku menatap Jordan menunggu jawaban darinya yang dibalasnya mengedikkan bahu dan tidak peduli. Oh, ia sedang meniru aksiku tadi. "Ayolah, Jordan!" erangku. "Untuk apa aku me