49

1003 Kata

Kirana keluar dari ruang periksa, ia berjalan menyusuri lorog rumah sakit menuju ke arah luar. Ia kini benar -benar hampa dan sendiri. Gerald sudah tidak bisa ia harapkan lagi kehadirannya. "Bodoh! Aku itu benar -benar bodoh! Mau -maunya diperalat oleh orang kaya!" umpat Kirana di dalam hati. Ia memang orang kampung yang datang ke kota untuk mencari peruntungan nasib. Hidupnya malah hancur di tangan Gerald. Kalau sudah begini, Kirana mau apa lagi? Apalagi, Kirana sudah terikat pernikahan dengan Gerald. Sudah tidak ada lagi yang bisa dirubah alur cerita kehidupannya. Kirana duduk di kursi tunggu sambil membuka buku pink itu. Tak menyangka sebentar lagi ia akan menjadi seorang Ibu. Seorang wanita paruh baya ikut duduk di samping Kirana. Ia tersenyum ramah tanpa mengucap sepatah kata pun.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN