Suara derap langkah menyambangi telinga Rex dan Jon. Keduanya spontan mengedarkan pandangan mencari sumber suara. Di tempat bercahaya minim itu mereka melihat bayangan seseorang berjalan mendekat dari lorong lift. Bayangan tersebut semakin jelas menunjukkan wujud aslinya setelah mendekati deretan mobil-mobil yang diparkir di sekitar tempat Rex dan Jon berdiri terpaku. “Bosi,” tutur Rex sambil mengembus napas lega. Ia kemudian memperingati Jon dengan sedikit berbisik. “Elu jangan bilang Pak Satpam tadi melihat ada cewek di jok belakang. Nanti si Bosi takut, pengen duduk di depan lagi dipangku sama elu.” “Hih, najis memangku si Bosi.” Jon mencebik. Dari radius lima meter, Bosi sudah cengar-cengir memamerkan deretan gigi putihnya yang sebenarnya tidak terlihat lantaran suasana di sana s