Lea memegang test pack di tangannya, dia masih duduk di atas toilet. Menetralkan detak jantungnya, bukan karena dia tidak siap. Tentu dia sangat siap menyambut kehamilannya apalagi sudah enam bulan sejak dia menikah dengan Ale. Namun dia khawatir dengan kedua anaknya, dapatkah mereka menerima adik baru? Juga dengan perlakuan mertuanya, kedua mertuanya tampak sangat menyayangi anaknya, namun apakah perasaan tersebut akan tetap sama ketika mereka mempunyai cucu kandung? “Lea? Sayang? Kamu ngapain lama banget?” ketuk Ale di depan pintu kamar mandi, “Iya sebentar.” Lea membuka pintu dan bersandar pada daun pintu itu, menyodorkan test pack yang sudah tercetak dua garis merah. Mata Ale membulat sempurna. “Kamu hamil?” Lea mengangguk, Ale mengecup keningnya dan segera beranjak ke kasur, me
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari