Ketahuan

1505 Kata

“Kak Dedi.” Begitu melihat Kak Dedi, aku mencari seseorang yang biasa tak pernah terpisah darinya, tapi nihil. Kak Dedi hanya datang seorang diri. Setelah bersalaman dengan Kak Dedi, aku mengenalkan Bagas padanya. Meskipun tampak ragu, akhirnya dia menyambut uluran tangan Bagas. Ternyata kedatangan Kak Dedi ke sini adalah untuk berpamitan dengan Pak Damar. Dia akan kembali ke Australia. Sementara proyek di Bali dipegang oleh orang kepercayaan mereka, entah siapa, aku tak tahu. Hanya itu informasi yang aku dapatkan. Aku tak jelas mendengar obrolan mereka, meskipun saat ini berada di ruangan yang sama. Ya, kami sudah berada di ruangan Pak Damar. Pak Damar memintaku tetap masuk. Masih ingat ‘kan? Permintaannya waktu itu, siang menjelang waktu pulang jadwalku menangkring di ruangannya. Be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN