Seketika Duniaku Runtuh

1397 Kata

Pagi ini tak kalah produktif dari hari kemarin. Bedanya pagi ini, aku membuat sarapan hanya untuk diriku sendiri. Aku baru saja menelepon, Tiara, memberitahunya kalau besok aku akan pulang ke Jogja. Bukan main senang dia, malah dia menawarkan diri untuk menjemputku di Bandara. Dimas sudah mengirim e-tiket pesawat, penerbanganku besok jam 11.38. Dia bilang hanya itulah yang bisa dia dapatkan untuk penerbangan di bawah pukul dua belas. Tak apa, sudah dapat tiket gratis saja aku sudah bahagia. Dimas juga menawarkan untuk mengantarku, tetapi aku menolaknya karena besok masih hari kerja, aku tidak ingin merepotkannya. Sementara itu, Ganda sudah memberi tahu sejak awal bahwa dia tidak bisa mengantarku ke bandara. Bagiku, itu tidak masalah, aku bisa memesan taksi online. Selain itu, jarak antar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN