57

1367 Kata

Ruang tunggu rumah sakit menjelma penjara sepi bagi Adiraja. Tak ada suara, tak ada waktu, tak ada dunia—hanya satu: gaun koyak penuh noda darah di tangannya. Gaun itu dulunya milik wanita yang ia cintai lebih dari hidupnya sendiri. Sekarang, benda itu terasa lebih berat dari besi. Lebih menusuk dari peluru. Adiraja menunduk, jari-jarinya menggenggam kain itu begitu erat seolah berharap bisa menggantikan luka-luka Nayara dengan dirinya sendiri. Di dalam genggaman itu, terselip serpihan robek dari cinta, rasa bersalah, dan ketakutan. Setetes air jatuh membasahi punggung tangannya. Bukan darah. Tangis. Tangis seorang raja yang hancur dalam diam. Di lorong rumah sakit, para anggota The Black Spire berkumpul. Tak mengenakan atribut gelap mereka. Tak membawa senjata. Tapi wajah-wajah mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN