Gara mondar-mandir di kamar kost temannya. Ia mencari cara bagaimana bisa bertamu ke rumah Khansa dengan cara yang sopan. Ia tahu Khansa adalah gadis shalihah yang mungkin tak mau menemui tamu laki-laki. Atau mungkin saat ia menemuinya, akan ada yang menemani Khansa, entah ibunya atau ayahnya. Dia berpikir, bagaimana dia bisa mengungkapkannya perasaannya bahwa ia ingin ta’arufan dengan Khansa jika ada pihak lain yang menemani Khansa. Dia berpikir sekali lagi, memang seharusnya ada yang menemani dan ia harus gentle berhadapan dengan orang tua Khansa.
Sidiq, teman Gara yang berasal dari daerah Pemalang Jawa Tengah ini, melirik teman kuliahnya yang tampak cemas dengan ekspresi wajah tak terbaca.
“Kamu kenapa sih, Ga? Dari tadi mondar-mandir terus. Mending revisi skripsi daripada nggak ada k
