Hanya ada rasa sakit saat aku mengenangmu. Mungkin karena aku terlalu mencinta. Hanya ada rasa pilu saat kutatap indahnya pelaminan biru. Aku yang kau janjikan, tapi dia yang kau sah-kan dengan rona bahagia. Pagi belum beranjak terlalu jauh. Sinar mentari pun masih belum begitu terlihat, seolah ia enggan menunaikan tugasnya hari ini. Tubuh Nazla menjulang dengan tatapan yang kian pasti. Memastikan hati, jika ia sanggup melakukan tugasnya hari ini. Saat ini, Nazla sampai di depan sebuah rumah dengan gerbang tinggi yang terlihat kokoh. Rumah yang kemarin saat ia datangi dengan hati berbunga dan senyum mengembang, berikut sapaan ramah dari si pemilik rumah. Kini rumah itu serasa menantang dirinya, untuk membuktikan sekuat apa tekadnya melangkah kesana. Mampukah jarinya menciptakan kar