Miko dan Bina sedang berjalan-jalan di taman dekat rumahnya dengan Kei berada di gendongan Miko. Tangan Bina menggandeng tangan Miko tanpa beban. Tidak ada lagi perasaan tidak pantas melakukannya, tidak ada lagi perasaan canggung seperti yang dulu dia rasakan dan tidak ada lagi perasaan bersalah. Sebab Miko seribu persen adalah miliknya. Sekalipun dulu, Bina pikir pernikahannya dengan Miko adalah pernikahan Palsu. Tapi usaha laki-laki itu untuk mempertahankan Bina tidak pernah main-main. Membuat Bina mulai mengerti bahwa Tuhan selalu tahu jalan yang tepat untuk membuat hambanya belajar tentang hidup, hingga akhirnya bisa lebih menghargainya. “Papa Kei mau es krim.” Ucap Keichi dengan nada bicaranya yang lucu selalu membuat Miko gemas. Anak itu di ciumi sampai teriak-teriak baru di beli