PART. 19 KURANG BERUNTUNG

1042 Kata

"Sakha, Shinta!" Suara ketukan, dan panggilan Safira membuat Shinta melepaskan ciumannya. Diseka bibir, lalu dirapikan pakaian. Sakha melakukan hal yang sama. "Ya, Bun." Shinta sudah membuka pintu kamar. "Ada dokter," sahut Safira. "Oh, iya." Shinta melebarkan pintu kamar Sakha. Dokter masuk dengan senyum di bibirnya. "Apa keluhanmu, Sakha?" "Demam, dok, pusing juga," jawab Sakha. "Biasanya kalau pengantin baru itu, perempuannya yang sakit, tapi ini kok prianya?" goda dokter, membuat pipi Shinta memerah. Dokter memasang alat tensi darah, di pergelangan tangan Sakha. "Tekanan darahmu rendah, jangan kurang tidur, jangan kurang istirahat, dan yang paling penting jangan banyak pikiran." "Iya, dok." "Shinta, dia ini dari dulu paling susah kalau minum obat pil, apalagi kapsul. Jadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN