Bibirnya seakan sulit untuk menjawab pertanyaan Zain yang terbilang nekat itu, untuk memikirkan hal seperti itu saja masih jauh di angan-angan Talita, hatinya saja saat ini masih menunggu kabar hasil pemeriksaan anaknya. Talita hanya diam memandang heran sikap Zain, ya entah lah harus bagaimana hatinya. Ia tahu jika saat ini masih ada Candra di hatinya, meski ia harus pelan-pelan melupakan pria yang masih menjadi suami sahnya itu. Menit demi menit terasa lama, dan harapan demi harapan terus ia panjatkan, berharap akan sebuah keajaiban. Jika Tuhan memberinya satu permintaan untuk dikabulkan sudah pasti ia meminta kesembuhan untuk anaknya, bukan untuk kebahagiaan rumah tangganya karena hatinya seakan sudah mati rasa, saat keluarga Candra terus menerus memojokkan dirinya. Ingin tubuh itu