Dengan wajah semangat Rani mengetuk pintu rumahnya, dan berharap cepat dibukakan pintu oleh seseorang yang sangat ia rindukan. Tok, tokk, tokk! Bu Asih yang saat itu sedang mencuci piring pun terkejut, begitu mendengar suara ketukan pintu cukup keras. "Iya, sebentar," ucap Bu Asih seraya berjalan ke arah pintu, lalu membukanya. Dengan wajah yang sumringah wanita paruh baya itu langsung menghambur ke dalam dekapan anak gadisnya, rasa haru menyeruak dalam hati Bu Asih ketika telah memeluk putrinya dengan sayang. "Ya Allah, Nak! Akhirnya kamu pulang juga, Ibu sangat merindukanmu," rasa bahagia Bu Asih setelah memeluk anak gadisnya. "Rani juga merindukan, Ibu. Maafkan Rani sudah membuat Ibu sedih seperti ini," jawab Rani seraya membalas pelukan ibunya. "Ayo sekarang kita masuk. Lho k

