Keesokkan paginya, Natalie terbangun, dia meringis karena kepalanya yang sangat pusing. Dia memposisikan dirinya menjadi duduk namun terkejut ketika merasakan jika dirinya seperti tidak menggunakan apapun. "A-apa yang terjadi." Gumam Natalie panik, dia melihat tubuhnya benar-benar dalam keadaan polos, dia semakin terkejut ketika meihat di sampaingnya ada seorang laki-laki yang juga dalam keadaan polos. Natalie terkejut, matanya memerah, dia mengingat kejadian semalam yang akhirnya mengepalkan tangannya, dia melihat sekitar pakaiannya benar-benar berantakan dan berserakan ke mana-mana, dia turun dengan perlahan meskipun miliknya masih sangat sakit, dia bahkan sudah meneteskan air matanya karena bisa-bisanya dia memberikan keperawanannya kepada pria asing. Dia memunguti pakaiannya dengan

